Jasa Event Organizer – Setiap perusahaan memiliki budaya yang unik dan berbeda. Budaya ini mencerminkan identitas perusahaan dan mempengaruhi pola kerja karyawan serta tujuan strategis. Untuk membangun budaya yang tepat, penting untuk memahami apa yang dibutuhkan perusahaan. Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Pengertian Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan merupakan kumpulan nilai inti dan praktik yang mendefinisikan sebuah perusahaan, baik di dalam maupun di luar, sebagai bagian dari citra publik. Cara membangun SDM melalui sikap dan perilaku karyawan dilakukan melalui budaya ini, dengan tujuan agar karyawan dapat beradaptasi dengan tantangan di era industri. Semakin jelas suatu budaya, semakin kuat ciri khasnya, dan perusahaan akan menarik karyawan yang sejalan dengan nilai-nilai tersebut.
Perlunya Budaya Perusahaan
Standar dan ekspektasi budaya mempengaruhi cara orang berpikir dan bertindak. Budaya tempat karyawan bekerja tidak hanya mendorong untuk berperilaku positif, tetapi juga membuat senang bekerja keras dan mencapai tujuan bersama.
Akibatnya, budaya tempat karyawan bekerja mempengaruhi efisiensi dan efektivitas perusahaan mereka juga. Reputasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh nilai dan prinsipnya.
Untuk mencapai hasil maksimal, budaya harus selaras dengan strategi dan kepemimpinan yang efektif. Sebaliknya, budaya yang berbahaya dapat mengganggu efisiensi bisnis.
Ketidakhadiran karyawan, tingkat pengunduran diri yang tinggi, dan hubungan pelanggan yang buruk adalah contoh dampak budaya yang tidak baik. Karena itu budaya perusahaan yang tepat harus dibentuk.
Baca Juga: Pentingnya Team Building, Karyawan Semakin Kuat Perusahaan Hebat
Jenis Budaya Perusahaan
Hierarchical Culture
Struktur perusahaan memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana karyawan berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan kerja yang hierarkis. Standar dilembagakan dan peraturan dipaksakan oleh pemimpin membentuk operasi bisnis.
Karyawan yang diawasi dengan baik dan tunduk pada aturan menjadi lebih produktif dan mencapai tujuan organisasi. Karena ada aturan dan prosedur tertulis, perusahaan bisa stabil.
Adhocracy Culture
Energi dan kreativitas tak terbatas menentukan budaya ini. Karyawan didorong untuk mengambil risiko jika pemimpinnya visioner. Perubahan yang dinamis biasanya merupakan dasar dari nilai yang dipegang teguh. Pengalaman di mana setiap karyawan memiliki kebebasan kreatif adalah hal yang menyatukan perusahaan.
Contohnya Facebook memiliki budaya ini dan kata-kata bijak Mark Zuckerberg sebagai CEO membuatnya terkenal: “Bergeraklah dengan cepat dan hancurkan barang-barang; kamu belum bergerak dengan cepat sampai kamu merusak banyak hal”.
Clan Culture
Clan culture adalah jenis budaya perusahaan dimana anggota berhubungan erat satu sama lain yang mendorong kerja sama. Komitmen, tradisi, komunikasi terbuka, dan konsensus dianggap sebagai pilar bisnis oleh perusahaan dengan kultur ini. Mentorship adalah sistem kepemimpinan klan. Perusahaan yang terkenal menganut budaya klan adalah Tom’s of Maine.
Perusahaan ini yang membuat segala jenis produk perawatan tubuh. Pemiliknya, Tom Chappell, memprioritaskan keharmonisan antara karyawan, klien, vendor, dan lingkungan.
Market Culture
Beberapa orang berpendapat bahwa budaya pasar berbeda dari budaya klan, sehingga menghambat proses belajar. Perusahaan luar maupun karyawan sendiri didorong untuk persaingan yang sehat. Tanggung jawab target tinggi akan diberikan ke karyawan. Apabila performa baik akan diberi penghargaan, sedangkan performa kurang bisa mendapat hukuman.
Tekanan ini akan membuat karyawan melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka. Namun, metode ini dapat menciptakan budaya yang tidak menghargai produktivitas dan kejujuran. Sehingga banyak orang yang khawatir dan skeptis dengan budaya ini. Karena itu, dari keempat budaya perusahaan ini adalah yang paling agresif.