Kontroversi terkait Google Ads pada era ini makin banyak menjamur.
Salah satunya adalah terlalu banyaknya penekanan pada peningkatan peringkat dan klik dapat mengabaikan aspek penting yang lainnya dalam Google Ads, seperti konversi sebenarnya dan nilai seumur hidup pelanggan.
Sehingga muncul pertanyaan, apakah optimasi Google Ads seharusnya lebih memprioritaskan jumlah klik, ataukah harus mempertimbangkan lebih luasnya spektrum hasil bisnis?
Tapi, bagaimana sebenarnya cara optimasi Google Ads yang benar agar dapat meningkatkan efektivitas kinerja iklan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Simak penjelasan berikut.
Namun sebelum melangkah lebih jauh, perlu diketahui bahwa skor kualitas dan bidding adalah 2 hal paling mendasar yang perlu dipahami, dan merupakan dua faktor yang membuat performa iklan bisa bagus atau turun drastis.
Setidaknya, ada 3 komponen yang perlu dioptimasi. Diantaranya adalah:
Expected CTR
Komponen pertama yang perlu diperiksa adalah Expected CTR jika kinerja iklan mulai menurun. Perhatikan pada status di kolom ini. Jika statusnya di bawah rata-rata, maka optimasi harus langsung dioptimasi.
Jika status Expected CTR ini di bawah rata-rata, maka ada yang salah dengan materi iklan Anda. Yang berarti, iklan Anda kurang menarik bagi target audiens, dan tidak melakukan klik pada iklan Anda.
Hal ini tentu akan mengakibatkan bisnis Anda memburuk.
Solusi yang dapat dilakukan adalah memperbaiki materi iklannya. Ubahlah iklan menjadi lebih menarik. Jika bisa, berikan promosi atau diskon khusus yang akan menarik perhatian target audiens.
Promosi atau diskon khusus itu lebih baik diberikan dengan konsekuensi target audiens akan merugi jika melewatkannya.
Kemudian setelah memperbaiki iklan, pastikan bahwa iklan Anda sesuai dengan niat pencarian dari calon target audiens.
Yang perlu dilakukan adalah meletakkan target keyword di judul iklan, sehingga ketika mereka mengetikkan keyword di halaman Google, dan keyword yang mereka gunakan sesuai dengan keyword dalam iklan Anda, mereka akan mengekliknya.
Selain itu, buatlah CTA (Call To Action) yang menarik.
Ad Relevance
Langkah berikutnya adalah dengan memperhatikan ad relevance atau relevansi iklan.
Cara pengoptimalannya yaitu dengan memeriksa apakah judul dan deskripsi iklan yang Anda buat sudah relevan dengan keyword yang ditargetkan? Apakah bahasa iklannya sudah sesuai dengan istilah penelusuran yang ditargetkan oleh market Anda?
Jika tidak sesuai, maka Anda harus menggantinya. Kemudian Anda perlu menampilkan istilah penelusuran pengguna menjadi judul dari iklan Anda.
Kemudian kelompokkan keyword menjadi beberapa grup dengan satu tema yang sama. Misalnya jika Anda menjual baju kemeja, maka kelompokkan keyword-nya dengan membuat grup kata kunci seperti kemeja lengan pendek atau kemeja lengan panjang.
Landing Page Experience
Optimasi terakhir yang perlu dilakukan adalah pada landing page Anda. Yang perlu dilakukan adalah memeriksa kualitas landing page-nya.
Jika kualitas landing page-nya menurun, maka ada 3 hal yang perlu dilakukan.
- Memastikan kecepatan loading page-nya tidak bermasalah. Karena jika proses loading-nya lama, target audiens akan kecewa dan tidak jadi membuka landing page atau website Anda. Dalam SEO, istilah ini dinamakan bounce rate.
- Jangan melakukan clickbait. Apa yang Anda janjikan dalam iklan, harus sama dengan landing page Anda. Jika Anda melakukan clickbait, maka target audiens akan kecewa dan meninggalkan landing page Anda. Dengan adanya user experience seperti ini, maka akan memberikan kesan bahwa landing page Anda berkualitas buruk, dan peringkat iklan Anda akan turun. Kerelevanan isi iklan dengan landing page sangat berpengaruh.
- Membuat situs web yang responsif dan mobile-friendly. Mempermudah pengguna dalam menggunakan situs akan meningkatkan pengalaman pengguna atau user yang baik.
Nah, itu dia 3 cara yang dapat Anda lakukan dalam mengoptimalkan penggunaan Google Ads untuk meningkatkan efektivitas kinerja iklan.